Hal Terlarang untuk Influencer – Banyak yang berpikiran kalau influencer itu kerjaannya enak, tinggal upload konten habis itu langsung dapat banyak followers.
Apalagi sekarang dengan adanya konsep influencer marketing, banyak brand yang mengajak influencer untuk kerja sama; brand dapat pelanggan baru, influencer dapat followers baru plus cuan.
Tapi jangan salah, influencer sebagai public figure yang punya banyak pengikutnya sebetulnya punya batasan-batasan yang harus diikuti supaya karirnya awet, loh!
Seorang influencer yang terikat dengan suatu brand harus bisa menjaga nama baik brand, begitu juga dengan influencer yang bergerak sendiri karena harus menjaga personal branding mereka agar tetap bagus.
Nih, ada 7 hal yang haram dilakukan influencer! Yuk, kita simak!
7 Hal yang Haram Dilakukan Influencer
-
Membuat kontroversi
Membuat kontroversi emang bisa bikin seseorang jadi terkenal secara instan, tapi juga bisa bikin seseorang jatuh gara-gara kontroversi yang dia buat sendiri.
Soalnya, bakal banyak siangan yang memanfaatkan kontroversi tersebut untuk menjatuhkan nama baik kamu, bisa dibilang kontroversi itu seperti medan perang yang bikin sesama influencer jadi saling cekcok.
Lebih bahaya kalau kamu membuat kontroversi saat kamu terikat pada suatu brand. Bisa-bisa brand yang bekerja sama bareng kamu langsung memutus hubungan kerja sama gara-gara tidak mau terseret dalam masalah yang kamu buat sendiri itu.
-
Membeli followers
It’s a big no!
Namanya influencer, pasti kepengen punya banyak followers dong. Tapi, lebih enak lagi kalau mendapatkan followers dari usaha sendiri mengembangkan konten sendiri ketimbang membeli followers.
Membeli followers emang bikin influencer jadi cepet terkenal dan bikin brand terpincut karena melihat followers yang bejibun. Tapi kalau si influencer membuat konten yang berhubungan dengan brand, brand tersebut akan langsung tahu influencer mana yang membeli followers.
Soalnya, engagement influencer berbanding lurus dengan followersnya. Dalam hal ini, penjualan brand tersebut tidak ada peningkatan dari konten-konten influencer yang membeli followers, alhasil kredibilitas si influencer akan diragukan karena yah … rata-rata followersnya adalah bot atau akun palsu.
Kalau sudah begini, karir si influencer akan stuck di situ-situ saja karena brand sudah keburu ogah bekerja sama dengan influencer yang membeli followers.
-
Membuat konten yang tidak nyambung
Influencer diharuskan membuat konten yang sesuai dengan nichenya sendiri sehingga tidak bikin pusing audiens dan followers yang mengikuti akun si influencer. Dengan demikian, si influencer harus selalu konsisten dengan personal brandingnya melalui konten-kontennya.
Tapi, kalau si influencer justru memposting konten yang tidak sesuai dengan persona brandingnya, alhasil audiens dan followers akan bingung dan membuat mereka malas untuk menjadi followersnya.
-
Jangan memposting konten yang setengah matang
Selain konsisten membuat konten yang sesuai dengan personal branding, influencer juga harus konsisten membuat konten dengan kualitas terbaik. Makanya, banyak yang bilang “lebih baik sedikit konten tapi kualitasnya bagus daripada banyak konten tapi kualitasnya buruk”.
Oleh karena itu, kamu tidak boleh memposting konten yang masih belum sempurna alias yang masih setengah matang.
Alasannya, audiens bisa pindah haluan ke kompetitor kamu karena menganggap konten-konten buatan si kompetitor lebih bagus ketimbang konten kamu yang terlihat asal-asalan dibuat.
-
Keseringan mengambil sponsorship
Biasanya influencer itu seneng banget kalau kebanjiran kerja sama sponsorship dari brand, berarti influencer tersebut dipercaya brand untuk mempromosikan produk-produknya. Meskipun begitu, influencer juga tidak boleh “maruk” dalam mengambil sponsorship.
Isi sebuah akun influencer harusnya memuat banyak konten buatan sendiri dan sedikit konten sponsorship. Hal ini bisa memudahkan influencer dalam membangun personal brandingnya sekaligus membangun loyalitas followersnya.
Nantinya, kalau kamu mengambil terlalu banyak sponsorship, akun kamu malah terlihat seperti lapak jualan, followers juga jadi bingung apa produk dari hasil sponsorship itu dipakai semua atau hanya sebagai formalitas saja.
-
Tidak memakai content planner
Cara paling gampang agar terus konsisten membuat konten adalah dengan merencanakan apapun yang berhubungan dengan konten tersebut, seperti topik konten yang akan ditulis sampai penjadwalan publish konten.
Percaya deh, kalau tidak ada content planner, bisa-bisa kamu akan keteteran karena bingung harus membuat apa dan hasilnya kamu akan menjadi kurang produktif. Padahal, punya jadwal up konten juga menjadi salah satu cara untuk membangun branding kamu.
Tapi tenang saja, saat ini sudah banyak aplikasi yang bisa membantu influencer dalam merencanakan konten-konten yang akan dibuatnya, jadi tinggal pilih aplikasi yang paling nyaman untuk dipakai mengelola konten, deh!
-
Mengambil semua tawaran dari brand
Sebenarnya ini sama seperti mengambil sponsorship di poin sebelumnya, kamu sebagai seorang influencer juga tidak boleh maruk menerima semua tawaran dari brand, apalagi kalau tawaran tersebut sebetulnya tidak kamu sukai.
Baca Juga : 5 Platform Influencer Marketing Terbaik di Indonesia
Coba bayangkan, kamu sebagai seorang influencer sudah membuat hubungan erat dengan followersmu dan audiens juga percaya dengan rekomendasi dari kamu. Nah, tiba-tiba kamu mulai promosi produk-produk yang sebetulnya kurang pas di niche kamu cuma karena kamu dibayar. Tebak apa yang akan terjadi?
Yups, followers dan audiens kamu jadi tidak percaya sama kamu lagi, bisa jadi mereka langsung berhenti mengikuti kamu.
Makanya, jika menerima suatu tawaran dari brand, ada baiknya kamu check and recheck terlebih dahulu tentang kecocokan brand mereka dengan niche yang sudah kamu bangun sebelumnya.
Kalau bisa, kamu hanya menerima tawaran dari brand yang punya kecocokan denganmu sehingga kamu bisa terus konsisten dengan audiens.
Nah, inilah hal-hal yang harus kamu perhatikan saat ingin memulai karirmu sebagai seorang influencer ataupun saat kamu di puncak karir sebagai influencer.
Karena tujuan influencer adalah membangun personal branding dan memanfaatkan branding tersebut untuk membangun hubungan erat dengan followersmu dan menjaganya agar mereka bisa loyal terus.
Selamat mencoba!